Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Menapaki Jembatan Ke Arah senja

“Sekarang Allah telah meringankan kepadamu, dan Dia mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Jika ada seratus orang di antara kamu yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang dan jika di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 66)             Permasalahan dalam hidup ini seakan tak pernah surut. Berganti dari masalah satu ke masalah lainnya. Karena inilah makna hakiki kehidupan, siklus sebuah proses pendewasaan diri. Tak kan ada ujian jika tak ada level penjenjangan kualitas diri. Tak kan ada kata baik, jika tak ada keburukan. Dan tak kan ada kata putus asa jika kita semua bersemangat. Menyadari adanya kemungkinan – kemungkinan dalam diri ini atas potensi yang ada, saya hanya mencoba mengoptimalkan usia muda yang merupakan zaman keemasan setiap makhluk di bumi ini, jika mereka menyadari. Meski tak banyak yang

Standing Ovation

“ If you believe in something, you should believe that everything is possible! Especially when you were pressed. Although   treasure and knowledge is a power, but dreams is a super power.” (Mei Yunlusi, 2011)              Diriku   tidaklah terlahir dari keluarga sastrawan yang pandai merangkai kata menjadi sebuah mantra. Seorang teman pun pernah berkata kepadaku, bahwa menulis adalah bakat alami, yang diwariskan oleh darah sastrawi dari kedua orang tua kita. Dengan analisisku yang sederhana, makna yang kutangkap dari perkataannya adalah tidak semua orang bisa menulis indah dengan gaya bahasa memikat dan memiliki nilai. Merasa tidak percaya diri, mengurungkan niat untuk menulis pun menjadi pilihan satu-satunya. Bahkan, walaupun sekedar opini untuk majalah kampus atau yang ngetrend sekarang nge-blog, atau sederhananya lagi menulis notes dalam facebook pun tidak berani, hanya karena sebuah ketakutan yang berlebihan terhadap tulisannya sendiri dan ke
Memungut Ide Dalam setiap tulisan, ide menjadi sesuatu yang sangat vital. Tanpanya, sebuah tulisan mungkin hanya akan menjadi kumpulan kalimat yang tidak jelas arahnya. Dengan demikian, ide juga dapat menjadi pemandu tulisan. Sebagai penulis pemula, sering kali kita terjebak untuk memikirkan ide yang hebat-hebat. Kita cenderung berpikir untuk menarik perhatian pembaca melalui tulisan yang hendak kita kerjakan tersebut. Kita lupa bahwa semua yang ada di sekitar kita dapat menjadi ide. Karena ingin menulis sesuatu yang luar biasa, akhirnya kita cenderung mengabaikan hal-hal kecil, hal-hal biasa yang sebenarnya bisa memberi nilai tersendiri bagi tulisan kita. Sebenarnya, kita tidak perlu bersusah-susah mencari ide. Ide ada di sekitar kita. Ide siap untuk diambil. Ide ada dan siap diolah serta dikembangkan. Biasanya, saya akan mendapatkan ide untuk menulis ketika berbincang-bincang dengan sahabat saya. Tidak peduli apakah topiknya berat atau ringan, bila merasa menarik dan