Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Anak Mas

Gambar
Belajar Hidup dengan Belajar Otak (2) Alhamdulillah, bersyukur sekali saya lahir pada generasi 90an yang masa kecilnya bahagia, tidak terpapar dengan dominansi gadget, masih bisa main leluasa di tanah lapang yang belum berubah menjadi perumahan, mandi di sungai dengan gedebog pisang dan ban dalam kendaraan roda 4, bakar-bakar singkong dan jagung di pinggir sawah, masih bisa menghirup udara segarnya pedesaan, dan semesta mendukung tumbuh kembang kami. Pun saat sekarang, saat punya anak, selain pengalaman masa kecil yang tak bisa tergantikan, di saat saya diamanhi oleh Allah anak-anak yang menggemaskan, ilmu-ilmu parenting dan komunitasnya mulai berkembang, hal yang sangat “mahal” yang tidak semua orang bisa mendapatkannya dan bisa saya dapatkan tepat pada waktunya karena anak- saya masih balita semua.   Thank’s God. Masih berbicara tentang otak, di depan kemarin saya telah menyinggung tentang gelombang otak. Sudah baca kan bahwa gelombang alpha dan theta adalah gelombang pik

Belajar Hidup dengan Belajar Otak

Gambar
Bismillah Assalamualaykum gaees, jadi ibu dengan anak dua membuatku banyak belajar, dan memang harus demikian, sebenrnya ingin bisa konsisten nulis dan berbagi dengan kalian, tapi maaf belum bisa langsung tulis di media karena saya sibuk, tsaah alasan, tapi serius rada susah buat pegang si blacky, kalau pagi siang sore aktivitas padat mau nulis malam hari aduuh mak chayati lelah, :D Jadi gini jamaah facebookiyah yang dimuliakan Allah, saya akan berbagi sedikit ilmu saya yang dapat dari dr. Amir, tentang neuroparenting. Opo seh iku? Al-Qur’an sudah menyinggung secara global struktur dan fungsi otak. Dalam Al-Qur’an surah al alaq ayat 16 Allah SWT menyebutkan bahwa gambaran otak manusia adalah “naqshiyah” atau yang disebut dengan ubun-ubun, di dalam ayat tersebut (Al Alaq 16) Allah menyifati naqshiyah “ubun-ubun/otak” dengan kata “kadzibatin khati’ah” yaitu yang mendustakan dan durhaka. Yang menjadi pertanyaannya adalah mengapa Allah mensifati “naqsiyah” tersebut denga

Menyapih

Gambar
Bismillah, setelah semingguan vacuum karena abang sakit trus disusul adek sakit dan terkhir emaknya yang sakit,   hari ini Alhamdulillah anak-anak sudah sehatan dan mendingan, kerjaan rumah sudah beres, gunungan setrikaan sudah berubah menjadi tumpukan baju yang rapi nan wangi. Fyuuh, Alhamdulillah, saatnya kejar tayang, mengejar ketertinggalan tugas perkuliahan bunda sayang. Let’s go. Tantangan kemandirian selanjutnya yang akan saya tulis adalah tentang masalah klise, selain urusan memamah biak, penyapihan adalah salah satu tantangan terberat bagi saya. Why? Karena, ya itu tadi ada korelasi positif karena anak saya yang kedua susah makan, ASI adalah senjata pamungkas untuk mengatasinya, baik mengatasi sumber energy padanya maupun mengatasi rasa ketidaknyamanan jika harus jauh dari ASI. Mohon maaf, jika dirasa kalimat saya vulgar harap untuk tidak dibaca saja ya, tapi insyaAllah ada hikmah yang bisa diambil dari tulisan ini, amiin. Menyusui bagi seorang ibu adalah pro

Om Toilet Om

Gambar
Masih ingat dengan kalimat viral di atas? Haha, ini mah viralnya anak saya sendiri, diluar sana telolet di rumah saya toilet. Setelah kemarin urusan makan dan tidur. Salah satu fase melatif kemandirian anak di usia balita adalah urusan belakang, ya toilet training.   Coba ngacung yang anaknya sampai usia 3 tahun masih pake diapers karena ortunya malas bersih-bersih dan malas baunya siapa? Udah jangan tolah toleh gak ada orang kok di samping, hihi. Jadi perkara kencing ini ada hadist nya lho, bahkan kata Rasul banyak umatnya yang nanti dapat adzab kubur gara-gara masalah kencing, dieengg banget khan. Semoga kita tidak termasuk. Amiin. Kenapa eh kenapa masalah kencing kok bisa segitunya, kencing ya kencing aja, gak usah bawa-bawa siksa kubur, begitu pengennya? Nah mari kita belajar bersama-sama, Kencing, entah gimana sejarahnya itu disebut air seni adalah salah satu cara tubuh membuang zat sisa atau racun dari dalam tubuh. Rata-rata orang yang minum 2 L   per hari akan kencing