aku yakin skenario Allah itu pasti indah
Terhenyak dalam lamunan malam di sebuah kos mewah di pinggiran Dharmawangsa.
"Kok gak eman ya, kos mahal gini...." tapi ditinggal-tinggal.
bayangkan cah,850rb per bulan cuma buat nitip barang, sebuah angka yang "wow", bisa buat hidup sebulan kalo aku, hehe. dasar orang ekonomi...
ngomong2 masalah ekonomi(mentang2 cah FE), apakah ini yang disebut dengan ketimpangan ekon0mi sosial di masyarakat yang sering didengung-dengungkan saat kuliah mikro(mata kuliah yg buat mahasiswa EP banyak yg ngulang tu).
mulanya, aku mungkin korban salah jurusan kuliah di sini, ni pelajaran Ekonomi tapi isinya pek, ngalah2in fisika ma matematika, tiap hari ngadepin kurva, model,persaman, pertidaksaman, analisis kebijakan, bahkan yang bikin kaget lagi pas kuliah ESD, ni ekonmi kokmbahas sistem unsur peridik, siklus karbon, dll. IESP bukan lagi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, tapi ilmu ekonomi salah pilih (kata senior lho ya, aku cuma ngutip)
satu dua tiga semester aku belum menemukan hakikat cinta EP sejati, bahkan sempet kemarin aku tes lagi, sebenerx pengen ambil arsitek(cita2ku dari dulu, arsitek UGM, hiks..hiks..), tapi Allah meloloskan aku di hukumnya, pengen pindah juga awalx, tapi, yah, balik lagi ke masalah ekonomi (ribet ya masalah ekonomi tu), pas aku ikut SNMPTN lagi aku g' bilang2 ke pihak rumah, bahkan temen yang tau juga cuma Fu ma Yanu,(eh sekpas pengumuman tapi Reza juga tanya, tau darimana ente?) udah ktrima baru aku bilang,tapi jawaban bapak adalah, "Nduk, kowe ki cah wadon, jo kakean ngeyel to, wes diaturi, kerjo ae dhisik, g' nggatekno, milih kuliah, saiki wes kuliah, arep pindah, pak'e wes cul, sak karepmu, eling yo we anak mbarep, pak'e duwe tanggungan adi-adimu(adhekku 4: alm.Yoga, Ani, April, Febri)".
Bapak...
H-1 hari daftar ulang terakhir aku telp. lagi, tapi jawaban bapakku adalah, sak karepmu wes, kowe wes gedhe jare, karune kuliahmu saiki pak'e yo g' ngriwuki to(alhamdulillah, Allah memberiku rizki so, aku bisa independen dr biaya kiriman, bahkan setiap pemasukan aku selalu mengalokasikan untuk keluarga di rumah, tak banyak memang, tapi sedikit mengobati hati bapaklah, filingku,hehe, trimakasih buat mbak Saesa, pak Budi, terharu mode on...).
Dulu pun ketika berangkat kuliah, ni hanyalah keputusan setengah hati, antara keyakinan dan ketidakpastian dan keberanian mengambil resiko, kalo gak gara-gara ketemu Reza, di hari terakhir UAN di depan kelas XI IA 6, trus mendapat tantangan itu, mungkin sekarang, Mei hanyalah Mei yang pasrah(maksudx?!), suwun Za, stidakx aku mndapat banyak ilmu kehidupan dari ente, tapi afwan, sek durung nemu makna "akhwat sejati" yang antum tulis pas di kelas x 4 dulu (inget?!)
balik lagi ke kos mewah ini...
mulanya, aku kenal dengan temanku yang ini, hanya karena aku membantunya mengerjakan matek 1 di sudut kelas, setelah ia mendapat penolakan dari temen2 laen yang mungkin buru2 atau apalah, sebulan dua bulan, kami jadi akrab, dia yang notabene seorang model, dan anak orang elite, yah you knowlah gaya hidupnya, mild putih, 777, redbox, hardrock cafe, dragon fire(bagi yang tau apa ini, diam saja) menjadi teman refreshingnya, cz anaknya juga tertutup, mulanya satu-satunya temen manusianya ya aku, hingga akhirnya dia menemukan temen se-gank yang sejenis(afwan...), UTS semester 2 saat aku diminta bermalam di kosnya, astagfirullah, mungkin saat seperti inilah aku akan semakin dekat dengan Allh, aku sholat lail di antara orang-orang yang tergeletak karena pengaruh alkohol, asap dan puntung mild dimana-mana, sejak itu aku mulai membatasi diri(takut pek), tapi pas aku bilang aku ketrima di FH, temanku itu, memintaku jangan pindah, cz (dia yang bilang lho ya), nantikalo aku pindah, dia gak punya temen yang ngajari dan nuntun sholat dan ngaji(padahal prasan ilmuku gak sgitunya), karena alsan inilah, dan penolakan ekplisit oleh bapak untuk akupindah ke FH, plus hasil perenungan kepada Allah, bismillah, semoga EP adalah jalanku ya Allah,
alhamdulillah, perlahan aku mulai menemukan kenikmatan belajar ekonomi yang dinamis dan problematik ini, meskipun mungkin aku belum nemu hakikat EP seperti apa, lebih senang lagi karena, aku menemukan orang2 seperti kalian kawan di FE(kenapa baru pasca sikma?! may be inilah skenario Allah), yang senatiasa mengajariku banyak hal, yai Afri, Rosi, Gus Fi', akh Lukman:mulai dari keberagaman hidup dan Islam, ustadz Hanif: translator bahasa Arab, Yulia, Dewi aprilia, Fu, Nyun:temen organisatoris, Miss si make up artis(jonggosip ae gus, lanang kok arisan, hehe), dan alhamdulillah, temenku yang tadi, perlahan mulai belajar Islam dan yah lumayan lah, sekarang dah punya mukena(semangat kawan, Islam tu rahmattan lil alamin...). tapi gawat(gawat gak sih, smoga transformasix bukan karena ini), dia suka sama....di unit kerohanianku...
ma sy'itum... Husnudzon...
untuk sebuah ukhuwah...
afwan bila ana punya salah...
sabar ngadepin Mee yang kadang emosix gak stabil ni ya kawan,...
yakinlah skenario allah ini indah...
amin.
Komentar
Posting Komentar