Latihan kemandiran makan sampai habis 1 porsi untuk adek
Makan adalah kegiatan yang mengerikan bagi anak kedua saya,
karena bisa jadi ibunya tiba-tiba jadi orang tergalak sedunia. Ya, Khadijah
Azka memiliki kebiasan susah makan, susah sekali dan susah sangat, bukan
mengkerdilkan fikiran saya tapi serius anak saya ini ampun deh, silakan dicek
masa ketika dia masih ASI ekslusif dan saat sudah lepas ASI seperti ini.
Tak jarang saya pasti ngomel-ngomel dan ngedumel
kemana-mana? Salah? Iya sudah tau sih Cuma entahlah saya belum berhasil
mengelola amigdala saya untuk urusan satu ini. Semoga Allah beri kesaaran dan
kelapangan dalam mendidik anak. Oke, ngamuk. Termasuk siang ini tadi, saya
sudah kehabisan kesabaran untuk urusan makan makanan. Dari jam 12 tet, sampai
jam 2 makanan sudah saya siapkan, anak kecil mungil, hafidz dan hafidzah Quran
sudah saya beri sendoknya masing-masing. Umminya sudah stand by jagain
anak-anaknya makan, setengah jam sejam satu setengah jam makanan dianggurkan
begitu saja.
“saya, saya saya”, jawab mereka antusias saat saya membawa
piring makannya. Masing-masing satu sendok, ehm salah Cuma seujung sendok.
Beberapa menit kemudan makanan tak disentuh lagi.
“Ayo nak mak makanannya dimakan.”
Tak ada respon, kecuali anak yang besar masih mau makan
jika sudah muncul suara dari mulut umminya. Satu suapan sudah ditinggal lagi.
“Adek, abang makanannya sudah menunggu ini, nanti kalo
kelamaan dimakan semut lho”, Mulai muncul lagi kesalahan komunikasi saya, “Adek
ayo dimakan, kalau gak makan nanti bisa sakit lho, diinfus kayak kemarin mau?”
“adek gakpapa diinfus saja.”, lho ini anak kok malah minta
diinfus, batinku.
Masih coba-coba merayu, ngomongin proses makanan dari biji
ditanam, sampai tumbuhan tumbuh dan akhirnya sampai jadi makanan. Mempan satu
kali suapan. Lanjut lagi cerita tentang khasiat dan fungsi masing-masing
makanan, kebetulan hari ini saya masak sop jadi lumayan panjang juga ceritanya.
Pada saat mendengear mereka mau menyendok lagi, masuk satu suapan. Tapi giliran
emaknya nyambi kerjakan aktivitas lainnya, anak-anak gak nyendok lagi, yang ada
tempat mainan dah awut-awutan, puzzle entah ada dimana pasangannya, ditambah
lagi nasi berceceran di lantai. Mulai
tidak stabil emosi saya. Nego-nego belum kelar, tiba-tiba anak saya yang
besar batuk-batuk dan muntah tepat di piring makan, owhh men. Astagfirullahaladzim.
Tepok jidak, elus dada. Oke, cukup cukup momen makan siang hari ini. Sepertinya
ini adalah tantangan kemandirian selanjutnya. Ya tentang makan, adab makan dan
berikut stimulasi yang akan saya praktekkan.
1.
Buatlah suasana menyenangkan dengan makanan.
2.
Belajar adab makan dan minum dan manfaatnya melalui
kisah-kisah
3.
Membiasakan anak makan sampai habis makanan
mereka dengan mempertimbangkan kalori yang masuk dan gizi yang seimbang
4.
Sediakan cemilan sehat di rumah, buah, kurma dan
madu
5.
Kurangi, jika bisa hindari semua jenis
chiki-chikian yang jadi favorit anak, batasi 1 minggu satu kali
Times to do, bismillah..
#Game level2.2
#BundaSayang
#tantangankemandirian
#InstitutIbuProfesional
Komentar
Posting Komentar