back up, bismillah
PENGARUH SEKTOR TRANSPORTASI TERHADAP SEKTOR INDUSTRI
PRA PROPOSAL
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN
DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
DIAJUKAN OLEH :
MEI YUNLUSI IRAWATI
NIM: 040811158
KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Permasalahan yang sering dihadapi dalam perencanaan pembangunan adalah adanya ketimpangan dan ketidakmerataan dalam pembangunan. Salah satu penyebabnya adalah penyebaran investasi yang tidak merata baik dalam lingkup regional ataupun sektoral. Upaya yang dapat ditempuh untuk mengurangi ketimpangan dan ketidakmerataan di dalam pembangunan adalah dengan mengetahui berbagai peran sektoral di dalam pembangunan. Peran dari berbagai sektor inilah yang diharapkan mampu memberikan kontribusi pendapatan bagi pembangunan suatu wilayah.
Pendekatan sektoral dalam perencanaan selalu dimulai dengan pertanyaan yang menyangkut sektor apa yang perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan pembangunan. Berbeda dengan pendekatan sektoral, pendekatan regional lebih menitikberatkan pada wilayah mana yang perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan, baru kemudian sektor apa yang sesuai untuk dikembangkan di masing-masing wilayah. Dalam kenyataannya, pendekatan regional sering diambil tidak dalam kerangka totalitas, melainkan hanya untuk beberapa wilayah tertentu, seperti daerah terbelakang, daerah perbatasan atau daerah yang diharapkan mempunyai posisi strategis dalam arti ekonomi-politik. Karena arah yang dituju adalah gabungan antara pendekatan sektoral dan regional, maka pembangunan wilayah perlu selalu dikaitkan dalam dimensi sektoral dengan dimensi spasial.
Terkait dengan kegiatan sektoral atau regional, yang juga penting di dalam mendukung pembangunan adalah investasi. Kegiatan investasi merupakan salah satu bagian dari kegiatan pembangunan karena investasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Harrod-Domar (1957) yang dikutip oleh Jhingan (1993) mengemukakan bahwa investasi merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi sebab investasi dapat menciptakan pendapatan dan dapat memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal. Oleh karena itu, yang diharapkan dari investasi adalah dampak yang ditimbulkan dari investasi terhadap pembangunan nasional maupun wilayah.
Berdasarkan kondisi di atas, pembangunan sektor atau regional mana yang akan dijadikan prioritas, tentunya hal ini akan sulit dilakukan bila hanya salah satu sektor atau regional saja yang jadi prioritas terutama dalam kerangka pembangunan nasional. Salah satu sektor yang turut menunjang perekonomian bangsa adalah sektor transportasi. Sektor transportasi termasuk dalam kategori pembangunan infrastruktur yang berfungsi untuk mendukung seluruh aspek dan kegiatan dari pembangunan. Sektor transportasi berperan dalam mendistribusikan barang dan jasa. Seringkali, sektor-sektor perekonomian mengkaitkan sektor transportasi dengan biaya transfer atau biaya transportasi sebab aktivitas distribusi input produksi dan output menggunakan fasilitas transportasi untuk mengantarkan barang dan jasa ke pelaku ekonomi. Oleh karena itu, sektor transportasi sangat berperan dalam menunjang perekonomian suatu negara, khususnya bagi sektor industri.
Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang dan manusia akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada.
Skala ekonomi (economy of scale), lingkup ekonomi (economy of scope), dan keterkaitan (interconnectedness) harus tetap menjadi pertimbangan dalam pengembangan transportasi dalam kerangka desentralisasi dan otonomi daerah yang kerap didengungkan akhir-akhir ini. Ada satu kata kunci ini disini, yaitu integrasi, di mana berbagai pelayanan transportasi harus ditata sedemikian rupa sehingga saling terintegrasi, misalnya truk pengangkut kontainer, kereta api pengangkut barang, pelabuhan peti kemas, dan angkutan laut peti kemas, semuanya harus terintegrasi dan memungkinkan sistem transfer yang terus menerus (seamless).
Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem transportasi yang ada. Kebanyakan dari Negara maju menganggap pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari pembangunan perekonomian. Pembangunan berbagai sarana dan prasarana transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan jalan rel dapat menimbulkan efek ekonomi berganda (multiplier effect) yang cukup besar, baik dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi dan investasi dalam perekonomian lokal dan regional.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diajukan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh ouput sektor transportasi terhadap sektor industri.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pengaruh ouput sektor transportasi terhadap sektor industri.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :
1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi khasanah ilmu ekonomi khususnya dalam bidang ekonomi transportasi sehingga bisa menunjukkan pengaruh ouput sektor transportasi terhadap sektor industri.
2. Bagi praktisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan ilmu ekonomi khususnya dalam bidang ekonomi transportasi sehingga bisa menunjukkan pengaruh ouput sektor transportasi terhadap sektor industri.
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika dalam skripsi ini akan tersusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat secara garis besar hal – hal yang mengantar pada pokok permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memuat uraian tentang landasan teori yang telah diperoleh penulis selama perkuliahan maupun literature-literatur yang dijadikan pedoman dan dasar hubungan antar variable dalam pembahasan skripsi ini. Selain itu juga disampaikan penelitian sebelumnya, hipotesis dan model analisis.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memuat uraian tentang identivikasi variable, definisi operasional variable, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan dan teknik analisis.
BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini memuat gambaran umum, deskripsi variable, hasil penelitian dengan pembahasan dan hasil akhir pengolahan data.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bagian akhir skripsi yang berisikan simpulan serta saran dari hasil penelitian.
Komentar
Posting Komentar