Menyapih
Bismillah, setelah semingguan vacuum karena abang sakit trus
disusul adek sakit dan terkhir emaknya yang sakit, hari ini Alhamdulillah anak-anak sudah sehatan
dan mendingan, kerjaan rumah sudah beres, gunungan setrikaan sudah berubah
menjadi tumpukan baju yang rapi nan wangi. Fyuuh, Alhamdulillah, saatnya kejar
tayang, mengejar ketertinggalan tugas perkuliahan bunda sayang.
Let’s go.
Tantangan kemandirian selanjutnya yang akan saya tulis
adalah tentang masalah klise, selain urusan memamah biak, penyapihan adalah
salah satu tantangan terberat bagi saya. Why? Karena, ya itu tadi ada korelasi
positif karena anak saya yang kedua susah makan, ASI adalah senjata pamungkas
untuk mengatasinya, baik mengatasi sumber energy padanya maupun mengatasi rasa
ketidaknyamanan jika harus jauh dari ASI.
Mohon maaf, jika dirasa kalimat saya vulgar harap untuk
tidak dibaca saja ya, tapi insyaAllah ada hikmah yang bisa diambil dari tulisan
ini, amiin. Menyusui bagi seorang ibu adalah proses yang menyenangkan sekaligus
menyakitkan, Anda para pria tidak akan merasakannya, jadi no comment ya, aku
galak, hahaha. Di saat dekat dengan anak, bonding yang terjalin saat menyusui
benar-benar tidak bisa diekspresikan, hanya kami, ibu-ibu yang tau. Pun ketika
anak kita sudah bergigi, yang ketika dia menyusu sambil gigit gigit dan tarik
tarik, sampai berdarah-darah dan lecet-lecet, emaaaak rasanya yah begitulah,
sulit juga diekspresikan dengan kata-kata, tapi tenang, kasih sayang kami para
emak-emak mampu mengalahkan rasa sakit itu, tsaaah, kibas jilbab.
Saat menyusui ada beberapa teknik yang harus dikuasai oleh
kami para emak, agar tidak menyakiti diri sendiri dan anak, antara lain :
1.
Saat masih baru lahir, usahakan lakukan inisiasi
dini
2.
Berikan kolostrum pada bayi karena pada
kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh dan hanya ASI sampai usia 6 bulan
pertama
3.
Susui bayi sesering mungkin dengan payudara kanan
dan kiri secara bergantian
4.
Susui dengan payudara terasa kosong baru ganti
ke sisi satunya
5.
Lekatkan mulut bayi secara penuh ke area aerola
(putting yang berwarna coklat) dan jaga agar hidung bayi tidak tertutup
payudara ibu sehingga menyusahkan bayi saat bernafas
6.
Jaga kebersihan
payudara ibu dan senam agar ASI lancer keluarnya
Setelah itu, susui anak-anak dengan kasih sayang dan jangan
lupa do’anya ya bu ibu, sounding harapan Anda ke anak, insyaAllah anak akan
merekamnya dengan baik dan Allah akan mengijabah doa ibu yang tulus. Selain
manfaat kesehatan, menyusui juga menenangkan anak, dulu mah jamannya masih ASI
kalo kemana-mana atau lagi apa, malam-malam anak kebangun dan anak rewel
gampang, udah sodorin aja ASI anak bakalan tenang, tapi tapi tapi, tantangan ketika
mau lepas ASI, sabar ya mak, inhale, exhale, kabur dulu deh dari anak biar bom
atom gak meledak. Belum lagi rasa nyeri nyeri tei’ saat ASI kebendung dan gak
dikeluarkan, serius hanya emak-emak yang tau rasanya, bapak-bapak dilarang comment.
Setelah lepas ASI, emak kudu ekstra kerja keras bin kreatif cari cara nenangin
anak dan menuhi kebutuhan gizi mereka, apalagi anak yang sulit banget makan,
errrgh, gigit jari angkat tangan.
Belum lagi kalo ada tantangan pada ibu yang harus bekerja
meninggalkan anaknya, pumping, itu adalah satu proses yang makan waktu dan juga
gak ehmm, gak bisa dibilang enak juga sih. Walaupun gak melakukannya, tapi saya
paham rasanya emak emak yang bekerja itu, semangat emak’e.
Nah, bicara masalah penyapihan, sebenarnya buat apa sih anak
harus disapih? Penting ya? Susuin aja deh sampe dia lepas sendiri, toh ni ASI
juga masih keluar, begitu? Jadi bunda, cie bunda sekarang, tadi emak ^,^v Dalam Al Quran disebutkan bahwa proses
menyusui ini sampai usia 2 tahun, lagi ya 2 tahun, bukan 3,4,5 sampe 6.
Ternyata saat saya diskusi dengan anakpsikologi yang saat itu jadi roommate saya
di kos-kosan, ternyata ada efek psikologis nya juga loh proses penyapihan pada
usia 2 tahun ini terhadap kemandirian anak. Iya saya tau, nyapih ini kagak
mudah, berdarah-darah menguras energy, membanjirkan keringat dan mengoyak
kesabaran, betul demikian? Pengalaman anak dua. Tapi bunda, sadarlah, dua tahun sudah cukup
baginya untuk menikmati ASI ini, saya pun mengalaminya, menyapih itu butuh
KETEGAAN demi kemandirian anak, latihan kemandirian untuk lepas dari
ketergantungan terhadap ibunya, juga melatih fitrah seksualitasnya karena usia
segitu kita mulai bisa mengajarkan konsep aurot. Saya pun sedang on process
kasus ini, Alhamdulillah sudah bisa lepas sih Cuma anak kadang masih pengen
apalagi kalu liat anak bayi lagi nen, tutup nih mata anak, kasian batinnya
tersiksa. Menyapih pun tidak bisa langsung, semua ada prosesnya, panjang dan berliku.
Berikut tips menyapih ala-ala by ummu abdurrozaq ya:
1.
Sounding tentang penyapihan dari usia 1,5 tahun,
akan lebih baik jika Anda gunakan dialog iman bahwa Allah hanya membolehkan
anak menyusu sampai usia 2 tahun
2.
Kurangi secara bertahap volume dan intensitas
menyusu si kecil, missal 1 bulan pertama hanya berikan ASI di ruang tertutup di
jam pagi, menjelang tidur dan jam tidur, lalu
bulan selanjutnya jangan berikan di jam siang ,dst
3.
Hindari penggunaan paitan (missal dioles obat
dkk), olesan betadine atau semacamnya, karena secara tidak sadar Anda telah
mengajari anak untuk berbohong dan bisa merusak mental cinta yang selama ini
telah terjalin dengan anak karena anak takut dan gak mau dekat dengan ibunya
karena alasan itu, gak mau kan punya anak yang ahli berbohong, ^.^v
4.
Perbanyak konsumsi makanan berat atau susu
pengganti (karena anak saya susah makan maka saya alokasikan UHT yang lebih
banyak)
5.
Hindari penggunaan dot pada bayi, karena selain
dampak kesehatan untuk gigi anak yang tidak bagus anak akan susah lepas dari
dot karena kenikmatan dia mengenyot. Saya pernah melakukan kesalah anak pertama
saya dulu saya sapih dengan pindah susu di dot, akibatnya giginya gigis
coklat-coklat sekarang (kata dokter akibat dot sih)
6.
Jangan pelit berikan pujian, pelukan bila perlu
hadiah karena anak bisa mengurangi volume menyusunya dan lepas ASI
7.
Jadilah ibu yang cinta dan peduli anak dengan
rasa TEGA lepas ASI (karena biasanya alasan gak tega ini akan memperlambat proses
penyihan, TEGAS (jangan mau dibujuki anak kita dengan rengekannya ya bunda,
hihi) dan KONSISTEN (jadi kalu sudah lepas ya sudah jangan uji mental anak kita
mau dicobain lagi buat ng-ASI)
Semoga bermanfaat J
#Gamelevel2.6
#BundaSayang
#tantangankemandirian
#InstitutIbuProfesional
Komentar
Posting Komentar