Pria Itu
20 tahun, usia yang kubilang masih cukup muda untuk mengawali lembar kasih berdua dalam sebuah ikatan. Apalagi dia seorang pria, dengan 3 adiknya yang lebih belia. Namun, itulah yang terjadi, tak ada yang bisa melawan kehendak Illahi. Ketika rasa itu datang menyapa, mesin waktu seolah tertahan, hanya dua pilihan, take it or leave it, dan sebuah keputusan pun diambil. Dalam keterbatasan gerak, dalam kesederhanaan hidup dan dalam keberanian sikap, sebuah opportunity cost pun harus dibayarkan, dan akupun banyak belajar dari pria itu. Pria itu mengajarkan padaku bahwa Allah bersemayam dalam setiap jiwa mukmin dan mengawasi hambaNya, tak ada yang luput dari pengawasanNya. Pria itu mengajarkanku bahwa ibadah tak sekedar rutinitas, tapi pengabdian. Pria itu, mengajarkanku tentang makna perjuangan, di saat hidup menghadapkan kita dalam sebuah tantangan yang harus dihadapi. Pria itu, mengajarkanku makna keberanian, karena hidup ini adala