resensi buku 1
Manado, 26 Nopember 2016
Bismillah, langit mendung dan dinginnya hujan di luar membuatku semakin rindu dengan kehangatan hadirmu suamiku, tssah :D
Menjawab tugas family learning kita hasil rapat besar bani Galih minggu kemarin, ada 1 habit baru yang insyaAllah semoga istiqomah, yaitu 1 month 2 books, awalnya kita mau narget 1 week 1 book tapi sepertinya terlalu berat jadi kami rasional saja mengurangi jumlah targetannya jadi 1 month 1 book.
Oke, review pertama saya adalah buku parenting, alhamdulillah karena diamanahi Allah sepasang anak jadi mau tidak mau harus belajar tentang cara mendidik mereka sesuai fitrahnya, karena laki dan perempuan itu tidak sama guys, jadi ada metodenya sendiri ya, nah kali ini buku yang saya baca spesifikasinya sebagai berikut : 
Nama Buku : Mendidik Anak Perempuan
Ukuran/Hal : 14×20,5 cm / 152 Hal (SC)
Berat: 300 gram
Penulis: Ishlahunnisa’
Penerbit: Aqwam


Resensi Buku Mendidik Anak Perempuan 
Diakui atau tidak, sebagian besar ortu pengen punya anak laki? Right? Iya, karena saya ngliat secara live betapa oh betapa bapak saye pengen punya anak laki, akhirnya saya carikanlah mantu, trus alhamdulillah cucunya ada yg laki. Etapi, punya anak perempuan itu ada berkahnya pula lho, simak ya penuturan selanjutnya.

"Barang siapa diuji dengan anak anak perempuan Kemudian ia bersikap baik kepada mereka.Niscaya mereka akan mnjadi penghalang nya dari neraka."( HR Al-Bukhori dab Muslim )
Kutipan hadits diatas baru sedikit dari sekian banyak hadits Rasullah yang menjelaskan keutamaan mendidik anak perempuan. Mengapa sedemkian penting? Karena, menyiapkan mereka sama dengan mempersiapkan masa depan umat. Besarnya keutamaan ini bisa menjadi motivasi tersendiri bagi orang tua.
Diciptakanya anak perempuan berbeda dengan anak laki laki menuntut orang tua untuk memberi perhatian sesuai dengan porsi dan karakternya kewanitakanya. Masing masing tahapan usia juga membutuhkan fokus perhatian yang berbeda.
Karena itu, penulis buku ini menguraikannya detil detilnya secara ringkas dan jelas menurut tumbuh kembangnya tahapan tahapan secara psikologis; dari buaian hingga pelaminan.Tentunya didukung dengan dalil dalil shahih dan penjelasan para ulama yang kompeten dibidang islamiyah.

Tahapan usianya ada 4 fase.
1. Awal anak-anak (early chilhood) 0-6 tahun : ceritakan Islam yang indah-indahnya saja, adanya surga, Tuhan, malaikat (karena anak aka langsung percaya tanpa skeptikal yang tinggi)
0-3 tahun : tahnik bayi diawal kelahirannya, aqiqah dan memberi nama yang baik di hari ketujuh dengan menyembelih 1 kambing, cukur habis rambutnya  untuk menghilangkan sisa kotoran ketika melewati jalan lahir, khitan (jika memungkinkan), usia 2 tahun anak mulai diajari disiplin ringan misal membereskan mainan, toilet training, lepas ASI,kemandirian, adab, tanamkan ketauhidan bahwa kita dicipta Allah (yang bersemayam di arsy) untuk beribadah kepadaNya
4-6 tahun :masa-masa yang berperan unik dalam perkembangan dan pertumbuhan anak, akan terjadi perubahan yang cepat dimana anak mulai bisa sosialisasi dan belajar berbagai dasar ketrampilan yang akan menunjang masa depannya, mulai lakukan kebiasan akhlak dan adab dan di usia ini anak mampu untuk mulai belajar AL QURAN, menutup aurat (berjilbab)

2. Pertengahan anak-anak (Middle childhood) 7-12 tahun: mulai ajari tentang sholat, beri hukuman jika di usia 10 tahun tidak sholat, orangtua harus bisa menjadi panutan 
 usia 7-10 tahun harus diajarkan tentang konsep keimanan dan akidah islam, pengajaran hukum syariat, ibadah dan halal haram,pemantapan bacaan Al Quran, pengajaran hak hak ortu,pengenalan tokoh wanita teladan dalam islam, pengembangan etika, tanggung jawab dan latihan tugas, disiplin
 usia 11-12 tahun adalah usia pada saat anak perempuan kita berada di usia antara anak dan remaja u,sia ini adalah usia awal pubertas, ketika anak mengalami perubahan psikis dan pematangan fungsi seksual, biasanya muncul pada usia 10 tahun ke atas, di sini anak perlu diajarkan tentang darah haid, konsekuensi dan hukumnya
3. Remaja (adolescense) 13-18 tahun
 Masa ini adalah masa remaja, dimana anak akan mengalami ketidakstabiilan emosi dan perasaan, status yang membingungkan bagi anak karena merea sedang mencari jati diri, disinilah tugas ortu menyiapkan dan melatih anak menemukan identitasnya sedini mungkin, tapi ingat tugas ortu mendidik bukanlah menjejali anak dengan badai informasi tapi dengan membangkitkan fitrah anak itu sendiri,biasanya usia segini anak akan mulai merasakan jatuh cinta, tertarik thd lawan jenis, ini adalah hal wajar tinggal bagaimana kita sebagai ortu mengajarinya untuk memanage hatinya

4. Awal dewasa 18-21 tahun
 pada usia ini anak kita telah menjadi perempuan muslimah yang mulai memasuki usia kedewasaannya, penampilan fisik dan pikirannya akan benar benar siap melakukan tugas seperti orang dewasa lainnya, menjadi bagian dari tanggungjawab kita adalah terus membimbingnya dan mendampinginya.bahkan bisa jadi usia segini anak kita sudah bisa memutuskan sendiri ilihan hidupnya, misal mau sekolah dulu, berkarir dulu, atau mau nikah dulu, ada kalanya kita harus menghargai keputusan dan privasi anak sejauh itu tidak melanggar syariat islam, so emak emak jangan baper yee kalo anaknya banyak yang minang, ehh^^v
sekia dulu resensii bukunya, see you next time,insyaAllah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gajah Abrahah

Fitrah Based Education

Umar