Postingan

Kongres Ibu Pembaharu

Gambar
Alhamdulillah serangkaian kuliah bunsal selesai, dan akhir dari perkuliahan ini berakhir pada bulan desember. Bulan di akhir tahun yang penuh dengan keseruan. Momen dimana bulan ini ada hari ibu, dan ada pula event luar biasa IP, yakni kongres ibu pembaharu.  Awal buka official website ini saya cukup takjub, ternyata menghadiri konferensi online cukup seru juga ya. Walaupun ada kendala signal saat login, dan cukup lama loadingnya  sehingga ketinggalan beberapa kali live secara langsung (termasuk pembukaan), alhamdulillah bisa menyimak ulang event yang sudah ada. Berikut tampilan yang cukup wow luar biasa yg sempat saya siapkan diri layar hp. Event yang ada pun luar biasa, jadwal konferensi yang cukup menarik tapi tidak semua bisa kita ikuti. Ada konferensi, ada pula pameran.   

Finishing Journal

Gambar
Bismillah.  Alhamdulillah perjalanan kita telah sampai pada ujung perkuliahan bunsal. Awalnya maju mundur saat memutuskan untuk ikut perkuliahan ini. Cuma dengan beberapa pertimbangan akhirnya Bismillah, saya memutuskan untuk lanjut dulu dengan menggeser beberapa prioritas yang lain. Bahagia sekaligus sedih rasanya berada di titik ini. Merasa diri masih belum 100% optimal menjalankan peran, dan masih ada PR dari diri pribadi agar bisa lebih baik lagi. Materi scale up impact  ini adalah awal perjalanan menuju ekosistem ibu pembaharu, bukan akhir dari perjalanan kita selama ini .  Sebagai sebuah renungan Refleksi sekaligus selebrasi perpisahan dengan perkuliahan,  kami membuat sebuah video portofolio (yang maaf ala kadarnya krn diburu waktu dan kesibukan yang banyak.)  Berikut link  Video Refleksi  yang kami buat. Dalam video tersebut awalnya saya ingin mencantumkan  bagaimana perjalanan tim kami, mencari tim, hingga akhirnya saya putuskan tim yang paling urgent untuk proyek ini adalah

Review jurnal buddy

Gambar
 Bismillah,  Kali ini saya mendapat buddy dr Banyumas, namanya bunda Monique. Beliau memiliki proyek dalam bidang kuliner, timnya bernama Dapur Genta. Jurnal yang disampaikan berupa infografis dan review materi dan bunda Septi. Semua uraian disampaikan dalam gambar,  akan tetapi kualitas gambarnya mohon maaf kurang tinggi resolusinya, sehingga saya agak kesusahan membacanya. Berikut review yang dapat saya sampaikan.

ApresiAKSI

Gambar
Bismillah, tak terasa perkuliahan bunsal sudah hampir menuju akhir. Begitu banyak sekali ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan dari setiap sesinya. Termasuk saat perkuliahan tema ini. Terdengar unik mendengar gabungan kata apresiaksi. Mengapresiasi langkah, mengevaluasi dan memonitoring sebagai salah satu cara untuk kita membuat project/gagasan inovasi sosial berkelanjutan.    Social Impact Mengapa Analisa Dampak Ketika ada project/gagasan, prototype dan butuh untuk menganalisa dampak.  1. Dampak langsung dan tidak langsung. Dampak langsung dilihat pada anggota tim, dampak tidak langsung dilihat pada pasangan, anak-anak, teman dll. yang tidak langsung terkoneksi. Berapa reach, jangkauan, dampak tidak langsung. 2. Ruang untuk memperbaiki AKSI. Dicek komitmen semua anggota tim, cek peran dan tugasnya dijalankan atau tidak. Jika dirasa perlu switch peran, its okay. Misal dari pelaku AKSI switch ke penerima manfaat. Tidak ada kata gagal, yang ada adalah hal yang tidak sesuai harapan, maka

Pembagian peran dalam kongres

Gambar
 

Review jurnal Aksi untuk Solusi

Gambar
 Tugas review jurnal ke-6 kali ini saya dapat partner buddy dr IP Bekasi, namanya bunda Dwi Nur Tirta. Jika biasanya saya dapat partner saya yg inisiatif menghubungi dulu, berbeda kali ini. Beliau sangat gercep MasyaAllah, baru saja dishare form buddy sdh langsung kontak saya. Setelah Perkenalan singkat kami saling ijin untuk buka tugas jurnal dan mereview, dan berikut hasilnya😀

Action Time

Gambar
Alhamdulillah perjalanan kelas bunsal kian mendekati finish. Setelah mengawali sekian banyak etape pembelajaran, mulai dari membentuk tim, menentukan tujuan bersama, kali ini kita sampai pada etape aksi. Pada etape ini, tim saya yg terdiri dari keluarga inti ternyata butuh effort yang lumayan besar, apalagi saat harus mendiskusikan dan mengatur jadwal dengan suami. Bergerak bersama orang terdekat ternyata tidak selalu bisa berjalan cepat ya, ditambah dengan kesibukan masing-masing. Suami yang sibuk dengan deadline akhir tahun kerjaannya dan saya yang sibuk dengan agenda domestik dan anak-anak membuat kami harus bisa mengelola waktu dengan lebih baik lagi. Bismillah, aksi yang kami ambil adalah family lounge. Kenapa mengambil istilah lounge karena jika kami di bandara kami merasa lounge adalah tempat ternyata untuk menunggu penerbangan selanjutnya, ruangan yang bisa digunakan untuk bersantai sembari merumuskan dan menyiapkan kembali agenda kita sebelum kita benar-benar terbang dan beran