ApresiAKSI

Bismillah, tak terasa perkuliahan bunsal sudah hampir menuju akhir. Begitu banyak sekali ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan dari setiap sesinya. Termasuk saat perkuliahan tema ini. Terdengar unik mendengar gabungan kata apresiaksi. Mengapresiasi langkah, mengevaluasi dan memonitoring sebagai salah satu cara untuk kita membuat project/gagasan inovasi sosial berkelanjutan. 


 Social Impact

Mengapa Analisa Dampak

Ketika ada project/gagasan, prototype dan butuh untuk menganalisa dampak. 

1. Dampak langsung dan tidak langsung.

Dampak langsung dilihat pada anggota tim, dampak tidak langsung dilihat pada pasangan, anak-anak, teman dll. yang tidak langsung terkoneksi. Berapa reach, jangkauan, dampak tidak langsung.

2. Ruang untuk memperbaiki AKSI.

Dicek komitmen semua anggota tim, cek peran dan tugasnya dijalankan atau tidak. Jika dirasa perlu switch peran, its okay. Misal dari pelaku AKSI switch ke penerima manfaat.

Tidak ada kata gagal, yang ada adalah hal yang tidak sesuai harapan, maka lakukan perbaikan. melihat ruang berkembang masih banyak, unuk memperbaiki diri, karena ini masih awalan. Masih ada di fase persiapan menuju ibu pembaharu.


3. Sudut pandang penerima manfaat

melalui survey atau questioner, tanya jawab langsung. Alat banyak, pilih salah satu.

Dampak sosial sebagai pengaruh AKSI ini diperlukan karena alasan sebagai berikut.



Theory of Change


"Scale Up is no growing Our Organization, its growing our impact"

 

1. Input:

Materi, informasi dan pengetahuan yang Anda dan Tim Anda butuhkan untuk dapat melakukan AKSI, biasanya berupa kata benda

2. Activities:

Tugas yang akan dilakukan selama pelaksanaan AKSI yang diuangkapkan dalam bentuk kata kerja dalam bentuk dasarnya. (ex. melakukan; menyediakan;membuat; mengantarkan; mengajar; membuat), membuat aktivitas bersama ibu2 setiap pekan

3. Output:

Dampak langsung yang akan ditimbulkan olehAKSI/PROJEK kita. Lebih baik diungkapkan melaluikata kerja dalam bentuk lampau (misalnya telahterlatih, telah diproduksi, diajari

kata kerja di masa lampau, akibat langsung dari penggunaan input dan aktivitas yg dilakukan, seperti 100 ibu terlatih, terdampak langsung, konsistensi di monitoring

4. Outcome:

Efek jangka pendek dari output. Lebih baikdiungkapkan melalui kata-kata yang menggambarkan perubahan perilaku yang dirasakan (misalnya meningkat, menurun,ditingkatkan, dll). Semakin banyak ibu yang belajar dan paham dengan peran, semakin banyak yang PD, maka akan muncul ibu2 dan keluarga bahagia.

5. Impact:

Efek jangka panjang yang disebabkan oleh hasil. Biasanya diungkapkan menggunakankata kerja "berkontribusi", karena perubahan jarang disebabkan hanya oleh satu faktor saja. Sehingga kita akan fokus pada dampak yang berkelanjutan. IP berkontribusi, di tulis dalam smart goals, 10 tahun kontribusi pendidikan bermutu bagi perempuan dan anak2 melalui IP, dari rumah untuk dunia.

Contoh Theory of change "Ibu Profesional"

JIKA banyak IBU dan keluarganya menjadi keluarga bahagia (OUTCOMES), MAKA kita akanberkontribusi pada terwujudnya pendidikan yang berkualitas bagi perempuan dan anak didunia ini lewat komunitas kita (IMPACT)


JIKA banyak ibu yang akan meningkat ilmu dan rasa percaya diri mereka dalam menjalankanperannya sebagai ibu, perempuan dan istri (OUTPUTS), MAKA mereka akan menjadi ibu yang bahagia, dan keluarga mereka akan menjadi keluarga yang bahagia (OUTCOMES)


JIKA kita bisa melakukan pelatihan dan workshop yang berkualitas untuk para ibu(ACTIVITIES), MAKA banyak ibu yang akan meningkat ilmu dan rasa percaya diri merekadalam menjalankan perannya sebagai ibu, perempuan dan istri (OUTPUTS)


JIKA kita punya kertas, spidol, materi dan fasilitator (INPUT), MAKA kita akan bisa melakukanpelatihan dan workshop yang berkualitas untuk para ibu (ACTIVITIES)


Dalam TOC - Input,Activities dan output  monitoring, apakah akan kontinyu, komitmen, perlu dimonitor terus, sedangkan Impact dan Outcame - evalusi apa yang harus dilakukan berikutnya, merubah strategi seperti apa, manfaat dunia akhirat, ada sistem

minimal teori ini akan berdampak, apalagi update, akan punya dampak untuk angkatan berikutnya, berkelanjutan terus.






The Logic Model

The Logic Model banyak digunakan para Changemaker untuk memantau dan mengevaluasi dampak, karena berfungsi sebagai alat untuk membangun. Strategi Monitoring dan Evaluasi. Dipakai ketika ada tantangan.

Tool tepat untuk digunakan dalam menghadapi tantangan, ada 8 unit:

1. Description : berikan deskripsi dalam menjelaskan input - activities - output - outcome - impact

Impact : Berkontribusi dalam mewujudkan  lingkungan pendidikan yang baik


Outcome : keluarga yang harmonis, bahagia dan tangguh, selalu ada solusi untuk tiap masalah


Output : Keluarga yang siap menghadapi permasalahan dan anak2 yang produktif 


Activities : Banyak komunikasi dan quality time membangun banding keluarga


 Input : Kurikulum yang baik dan aplikasinya


2. Indicator : untuk menuju smart goals yang dituliskan, tuliskan kembali, mana yang berhasil dan tidak berhasil dan harus dirubah

Indikator : selalu ada kebahagiaan dalam keseharian, dan segera bangkit dan mencari solusi jika ada masalah 

Hal ini berkaitan dengan interaksi dan komunikasi dalam keseharian.

 

3. Smart goal : yang sudah dibuat, jika ada perubahan maka indikator juga harus berubah

Goals : keluarga bahagia dan tangguh


4. Verification : melihat sumber data valid (bisa dari para ahli/expert atau world organization)

Verification source: data UNICEF tentang kesejahteraan anak2, krn kesejahteraan anak bersumber dr keluarga yang bahagia.


5. Responsibility : dituliskan fakta siapa yang 'kerja' dalam aksi kita selama ini, baik dalam prototipe AKSI maupun kongres.

Reaponsibility : semua anggota keluarga


6. Frequency : berapa kali AKSI yg direncanakan bisa berjalan, pelatihan berapa lama, ada berapa campaign

Alhamdulillah family lounge yang direncanakan sdh berjalan tiap pekan ( total sdh 4x), ditambah jurnaling dan komunikasi (video call jika abinya di luar kota).

7. User : siapa saja penerima manfaat AKSI kita, dgn meminta feedback dari penerima manfaat

User langsung: semua anggota keluarga 

8. Asumsi/Realitas : bisa membuat asumsi agar apa yg kita kerjakan bisa berjalan baik, sekaligus menuliskan realitasnya.sampai dipuncak, asumsi bagian penelitian, secara logic penting, bukan perasaan. 

Asumsi; dari keluarga yang baik akan lahir generasi terbaik



Risk Management

Adalah pola pengaturan segala resiko yan gmungkin terjadi dalam projek kita sehingga kitabisa melaksanakan projek kita dengan lebih bahagia

manajemen resiko adalah menajemen kebahagiaan, bukan semua sesuai rencana, bagaimana menerima semua kondisi yang ada dengan pola pikir yang baik.

1. Accept: Ini adalah saat kita menerima kemungkinan risiko yang terjadi. Biasanya, kita memilih respons ini ketika probabilitas risikonya rendah dan/atau dampak risikonyarendah.

2. Mitigate:Inilah saatnya kita menghilangkan penyebab risiko agar tidak terjadi. kita melakukan ini ketika probabilitas dan dampak risikonya sedang, dan kita tidak bisa membiarkannya terjadi. 

3. Transfer: Ini adalah saat kita mengalihkan tanggungjawab risiko kepada pihak ketiga. Kita biasanya memilih respons ini ketika kemungkinan terjadinya risiko, dan terutamadampak potensialnya, tinggi dan mahal saatnya menghilangkan penyebab resiko agar tdk terjadi. Dipilih ketika probabilitas resikonya tinggi tapi kita tdk bisa menghindari itu terjadi.

4. Avoid: Inilah saatnya kita menghilangkan penyebabrisiko agar tidak terjadi. kita melakukan iniketika probabilitas dan dampak risikonya tinggi, dan kita tidak bisa membiarkannyaterjadi. saatnya mengalihkan tanggung jawab kepada yang lain, ketika potensi dampaknya tinggi dan mahal.



5. Stop Continue Start









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fitrah Based Education

Gajah Abrahah

Watch