Menyelami Masalah Bersama Tim

Bismillah, sampai di jurnal ketiga. Bergerak bersama tim, apalagi diberi deadline waktu ini tidak mudah. Mungkin bagi teman yang timnya sesama mahasiswa bunsal bergeraknya lebih mudah, karena sama-sama "makan" materi yang sama dan memiliki kebutuhan serta deadline yang sama. Akan tetapi beda cerita ketika partner kita tidak ada di perkuliahan. Memang jika kita bergerak bersama rasanya memerlukan waktu dan effort lebih, sekalipun itu orang terdekat kita, yakni pasangan hidup kita. Untuk duduk ngobrol hangat dan santai saja kita butuh timing yang pas, begitupun untuk membahas proyek bersama. Keadaan seperti PPKM saat ini cukup membantu sebenarnya bagi saya dan suami untuk sering bertatap muka langsung, karena beliau lebih banyak di rumah dibanding waktu biasanya. Akan tetapi ngobrolin hal khusus ternyata perlu waktu khusus juga, gak bisa sewaktu-waktu atau on the spot, butuh persiapan dan suasana yang kondusif. Awalnya sudah berencana malam Minggu kemarin kita ke vila, tujuannya liburan sekaligus raker keluarga, ceikeh keluarga aja ada rakernya, lebay amat ya, haha, cuma istilah saja. Ternyata qodarullah suami belum bisa pulang dari Manado karena hasilntest PCR belum keluar. Melenceng dikit dari topik ya, jaman sekarang naik pesawat , biaya tiket sama biaya printilan untuk naik pesawat lebih mahal biaya printilan nya, tiket pesawat 300, tes PCR 1 juta, terlalu kan ya (abaikan saja curhatan ini, kebayang bisa buat beli berapa biji panada itu biaya swab, haha). 

Kembali ke tugas jurnal kali ini, Manusia meemang cuma bs berencana dan Allah yang menakdirkan ya, akhirnya obrolan saya dan suami bermuara di meja makan, sambil makan, sambil nyusuin bocil dan ngawasin kakak-kakaknya, jauh banget dari rencana awal ke vila ditemani suasana syahdu dan tenang. 

Menuju 9 tahun pernikahan, tak mudah rasanya melalui semua proses ini, dari awal berkeluarga, ada riak-riak dalam keluarga, kadang bertengkar dan seringnya bersenang-senang bersama, membersamai 3 anak kami yang terus bertumbuh seiring waktu. Membangun sebuah tim bersama keluarga. Mencoba menyelami lebih dalam dan dalam lagi apa yang menjadi akar masalah masing-masing, dan menjadikan akar masalah kita, mengurai satu demi satu yang terpencar, dan berikut hasil penyelaman tersebut. Huaa rasanya banyak sekali yang harus diselesaikan tentang diri sendiri ini ya, gak habis-habis, ada lagi dan ada lagi.

Akar masalah saya : emosi yang tidak stabil, kurang bisa mengatur waktu sehingga banyak aktivitas yang tertunda

Akar masalah suami: menjaga keistiqomahan semangat di awal, manajemen waktu yang kurang baik

Sebenarnya ketika diuraikan ada banyak sekali masalah masing-masing, namun melihat mana yang dominan kami mengambil akar masalah pada manajemen waktu. Satu hal yang pasti dimiliki semua orang, akan tetapi memiliki dampak yang besar akan tumbuhnya seseorang tersebut, karena kelihaian mengolah waktu setiap individu yang berbeda maka hasilnya akan berbeda pula, sekalipun ia waktu yang dimiliki sama.

Dan berikut Bagan starbustingnya;

Apa

Apa itu manajemen waktu?

# manajemen waktu adalah pengkondisian secara rapi dan terorganisir mengenai pemanfaatan waktu sehingga bermanfaat dengan baik.

Mengapa waktu perlu dimanajemen?

# karena waktu tidak akan bisa diulang, sehingga kita harus bisa memanfaatkan waktu tersebut sebaik-baiknya

Siapa yang harus bisa memanejen waktu?

# seluruh manusia idealnya harus bisa memanajemen waktu, khususnya saya dan partner dalam tim ini yang harus bisa memanejen waktu dengan baik

Dimana manajemen waktu ini akan diterapkan?

# dalam seluruh aspek aktivitas kami sebaiknya manajemen waktu ini diterapkan

Kapan manejemen waktu ini dijalankan?

# dari dulu kita sudah melakukan manajemen waktu, akan tetapi masih angin-anginan, dan kami bertekad mulai saat ini, manajemen waktu ini akan dijalankan lagi sebaik mungkin.

Bagaimana cara mengoptimalkan manajemen waktu?

# faktor internal

-membuat daftar agenda/aktivitas harian

-membuat skala prioritas

-menyusun jadwal kegiatan

-mencoba konsisten dengan jadwal tsb

#faktor eksternal

-mencari referensi tentang manajemen waktu dari segala sumber, baik media cetak, literatur online maupun bertemu dengan ahlinya.