Sudut Pandang Pria


27 Januari 2010. Balegondo Villages, the sweetest village in Manhattan.



Momen liburan tak melulu momen ‘menyenangkan’ bagi seorang Mei yang biasanya beraktifitas tanpa henti. Aku baru sadar bahwa rekreasi yang paling menyenangkan bagiku adalah ketika aku bisa menyibukkan diri dengan aktivitas yang bermanfaat, setidaknya bagiku. Hehe, keanehan memang, anomaly diriku yang ketika padat agenda ingin rehat, akan tetapi setelah datang masa rehat, ingin segera padat agenda lagi. Mei featuring waktu luang=keusilan, hoho, maaf bagi yang pernah menjadi korban waktu luangku. Peace, jangan laporkan ke mahkamah syariah ya, ^^v



Tapi terimakasih sangat atas kesediannya berkontribusi ya, jazakumullah ahsanul jaza’.



Berpikir ‘hal’ apa yang bisa kulakukan, memandang sekitar hanya nampak buku, TV, radio, sapu, perabot rumah tangga, perkakas dapur dan adikku yang masih terlelap. Kalau aku mengerjakan sesuatu yang bersuara, aku takut membangunkannya, kalau berkreasi dengan menu baru, bersih – bersih rumah, atau yang lain, semua sudah beres karena sudah selesai trainingku jadi calon ibu rumah tangga untuk hari itu. Membaca, semua buku di rumah sudah kubaca dan sebagian besar sudah hafal ceritanya, jengah. ‘Aha’, benda silver yang biasanya memberitahuku dan memantau keadaan di luar sana. Buka FB, mengamati hal gak penting dan menganalisanya. Ada satu konklusi yang bisa saya ambil dari sebuah ‘status’ , perasaan statusnya biasa saja, tapi entahlah banyak yang komentar dan ngelike, dan sebagian besar yang coment adalah ‘wanita’ dan yang ngelike adalah ‘pria’. Satu bukti bahwa kebanyakan wanita cerewet, hehe, piss. Tanpa instruksi, jemari ini menombol satu demi satu rangkaian ‘riset’ konyol untuk mencari bahan ‘revolusi’ yang menjadi topic hangat bagiku kala itu, haha.



Satu kata WANITA.

Bukan tidak tertarik pada pria, tapi aku lebih tertarik meneliti tentang wanita. Wanita dengan segala keunikannya memang menarik untuk diteliti. Terlebih, menyikapi perbedaan sudut pandang dan pola pikirnya yang berbeda dengan pria, yang tak jarang membuat pria gregetan pun sebaliknya sehingga muncul konflik. Dari hasil riset konyol ini semoga bias menjadi “bridging notes” antara pria dan wanita dalam menghadapi lawan jenis masing - masing. Riset dilakukan dengan mengambil sample 23 orang dan beberapa temen putri(walau gak terlalu mewakili, cukup menyedot pulsa sms, hehe). Dan saya klasifikasikan ke tiga kelompok pria dimana ia aktif semasa SMA dan sekarang, yakni, tipe pria da’awi(aktivis dakwah di SKI, Lesipu, FSLDK, dll), siyasi(aktivis di ranah politik: OSIS, BEM, dll) dan ilmy(Keilmuan, AcSES, ristek, dll), syumuliyatul riset, hehe. Dan untuk pria irisan, yang organisasinya berpotongan, yan kugunakan adalah organisasi legal intra kampus, atau intra sekolah. Sebenarnya pertanyaanku cukup simple, namun entah mengapa banyak yang terlalu berat, atau mungkin enggan menjawab. Cara mengirim jawaban pun juga lucu, ada yang langsung membalas lewat sms, ada yang lewat blog, ada yang lewat private message, ada yang lewat email, ada yang paparan langsung, ada yang nunggu berjam – jam bahkan berhari – hari, ada yang kepedean, ada yang barter info dulu baru mau jawab, ada yang njawab dengan 3 huruf saja:“wow”, ada yang malah ceramah biar kelakuanku gak aneh-aneh(emang aku aneh ta?*berpikir keras, perasan biasa aja, unik kali, hehe), ada yang negosiasi dulu untuk mendapatkan jawabannya, pun ada yang tidak mengirim jawaban, hoho. Ternyata PRIA pun sepertinya menarik untuk dijadikan riset, heterogenitas product juga banyak.



Dan berikut hasil riset yang bisa kusampaikan.



Untuk tipe da’awi, siyasi dan ilmy umumnya memiliki penilaian makna yang homogen terhadap kata ‘wanita’, wanita adalah makhluk Allah yang secara fitrah penuh dengan ‘kelembutan’ dan keindahan, dilengkapi dengan perasaan yang peka dan kasih sayang yang luar biasa, memiliki tugas yang sama dengan pria di sisi Allah menjadi hamba Allah dengan sebenar benarnya penghambaan, tapi wanita memiliki penjagaan khusus dari Allah untuk kemuliaanmanusia di dunia dengan mendapat aturan khusus mengenai tatacara berbusana sehingga menutup aurot, dan masalah kewanitaan lainnya demi menjaga izzahnya sebagai wanita dan kemuliaan manusia di dunia, airmata adalah senjata mereka, rayu manis adalah kelemahan mereka, dan yang menjadi alasan hidup/pasangan laki-laki setelah ibadah.



Penganalogian, ini yang menarik karena jika ditilik dari ketiga klasifikasi tersebut, ada diferensiasi analogi. Untuk pria da’awi, ada yang menganalogikan bahwa wanita itu ibarat sebuah bunga, yang memancarkan semerbak wangi(kalo bunga bangkai gimana, hayo??, hehe) dengan duri – duri yang menjadi pelindungnya sehingga untuk mendapatkannya butuh perjuangan. Kemudian ada yang menganggapnya seperti bibit, yang akan menumbuhkan tunas – tunas generasi mendatang. Tipe da’awi mayoritas menganggap wanita sebagai “makhluk hidup” yang akan melestarikan generasi ke depan dengan segala keindahan, keanggunan dan pelindungnya(duri).Guyon: aza suistanability terus yang diperhatiin, hehe, piss.



Klasifikasi kedua, untuk pria siyasi, analogi yang ada ialah wanita itu ibarat diamond, batu permata yang indah namun kuat karena mengalami proses metaphor yang panjang untuk menjadi sebuah batu permata,berlian selalu disimpan di tempat yang terjaga, aman, dari pencuri. maka dari itu sebetulnya juga telah melakukan hal perlindungan itu kepada kaum laki-laki.yaitu dengan mensyariatkan jilbab dan hijab. Ada yang lucu, wanita ibarat donat,komparasi donat bungksan dan buka'an, bahwa donat yang dibungkus rapi pake plastik yang bersih dan berkualitas itu ternyata harganya jauuuuuuuhhhh lebih mahal dari pada donat yang murah tidak dibungkus, alias buka'an. donat yang berbungkus hanya bisa diakses oleh pembeli seorang dan hanya bisa dimakan dan dinikmati pembelinya saja. Pun ibarat mutiara dalam kerang, yang akan terjaga dengan segala perlindungan sehingga ia akan tetap cantik dan semakin indah sebagai perhiasan dunia, jika karang itu dibuka sembarangan bisa jadi dijual dengan harga murah.Tipe siyasi menganggap bahwa wanita seakan “benda mati” yang indah namun bernilai mahal,yang untuk mendapatkannya perlu perjuangan ekstra karena wanita yang dimaksud tidak sembarangan, dan terjaga dengan pelindung yang mengcover seluruh permukaan, yang fungsinya lebih ke arah “perhiasan”(berhati-hatilah kau wanita, dijadiin pajangan, hehe, piss) tapi engkau akan benar-benar dijaga secara penuh.(so sweet)



Klasifikasi ketiga, pria ilmy, thanks for the first answerer of my research, : ), wanita ibarat pakaian bagi suaminya(kalo belum bersuami gimana? hehe) yang menjadi cover untuk menutupi keburukan dan menjadi pembungkus sehingga indah dipandang mata. Di sisi lain, wanita ibarat benang layang-layang, yang menjadi controller arah gerak dan ketinggian layang – layang itu terbang. Dari tipe ketiga ini, silogisme yang dapat saya ambil adalah, mengibaratkan wanita sebagai benda mati tapi memiliki azas manfaat dan fungsi.



Just for women, Terserah pengen jadi yang mana.

Paradigma yang muncul seperti itu, sehingga fenomena menarik terjadi, umumnya, ketua kemuslimahan yang dicari adalah wanita lemah lembut dan anggun. Dan wanita yang “unik” menurut saya, yang pandai beladiri, paham kelistrikan dan mesin, menguasai teori dan teknik bola kadang dianggap abnormal, hehe.

Yang jelas, wanita yang luar biasa karena Allah memberikan kekuatan dan peran yang luar biasa, sehingga bisa menjalankan banyak peran, baik sebagai ibu, istri, anak, dosen, dokter, dll. Bagiku, wanita ibarat oksigen, ia ada, nyata, perannya pun sangat istimewa, sumber kehidupan, akan tetapi terkadang keberadaannya seakan tak ada, hanya karena oksigen itu tidak Nampak. Meski tidak disadari eksistensinya, akan tetapi tanpa oksigen, tidak ada kehidupan. Keikhlasan sebuah oksigen memberi nafas pada setiap jiwa. Bayangkan jika oksigen tidak ada, atau ada namun rivalry dengan high cost, akumulasikan “life cost” yang harus dibayar, hidup yang sudah mahal akan kian mahal. Namun wasapadalah, karena oksigen pun gas yang diperlukan untuk pembakaran sempurna, jika berinteraksi dengan api, dan terbakar, tak aka nada sisa pembakaran. Lost.



Dan seberapa pentingkah peran wanita itu, kembali jawaban kompak dari semuanya, OF COURSE, gak ada yang jawab gak penting, soalnya kalau gak ada wanita, Anda juga gak akan ada, Right? Lahir dari mana, hehe, dan karena dibalik kesuksesan seorang pria pasti ada tangan wanita yang hebat, seperti ibunda Kholid bin walid, pun Hajar istri Ibrahim yang sabar dalam naungan sahara diterpa kerinduan karena panggilan Ibrahim akan seruan dakwah, hingga akhirnya menjadi ibu para nabi, ibarat Khadijah yang menguatkan dan meneguhkan kerasulan Muhammad. Pula peran wanita sebagai penyebab keruntuhan suatu kaum, misalkan Cleopatra yangmenjatuhkan Napoleon,Medusa yang membatukan pria, istri Luth dabn Nuh yang mengkhianati kenabian suaminya, pun wanita lain yang menjadi penyebab robohnya suatu Negara.



Sejenak cermati makna dari syair ada band(armada mode on)

(Karena wanita)

lekuk indah hadirkan pesona

kemuliaan bagi yang memandang

setiamu simbol keanggunan

khas perawan yang kau miliki



aku lah pengagum ragamu

tak ingin ku menyakitimu

lindungi dari sengat dunia yang mengancam

nodai sucinya lahirmu



karena wanita ingin di mengerti

lewat tutur lembut dan laku agung

karena wanita ingin di mengerti

manjakan dia dengan kasih sayang



inginku ajak engkau menari

mandi hangat cahaya bulan

sebagai tanda kebahagiaan

bagi semesta cinta kita



bintang terang itulah dirimu

janganlah redup dan mati

aku dibelakangmu memeluk

dan menjagamu

lirikny Ada Band emang dalem menghargai wanita, ; )



Mengakhiri riset gokil ala Mei, hehe, ada beberapa pesan yang semoga bias menjadi penyemangat bagi calon bunda para syuhada untuk menjadi wanita yang sebenarnya wanita, bahwa wanita sholehah adalah seindah-indahnya perhiasan dunia, “mesin pencetak” jundullah handal dan sekaligus pupuk yang menun jang pertumbuhan yang baik, so marilah sama – sama taat kepada Allah, Rasul, menghiasi diri dengan rasa malu, membasahi lisan dengan dzikir, jujur, jauh dari ghibah, dan olok-olokan, menjaga izzah, iffah, dan faqih fiddin(translate langsung lihat kamus Arab ya, di AcSES ada, hehe) sehingga hatinya salim dengan penuh kelembutan.

Daripada Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.



Copas yang diambil dari email(plek tanpa editan)



Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.



Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.



Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).



Aisyah r.a. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W., siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ? Jawab baginda,"Suaminya."



"Siapa pula berhak terhadap lelaki ?" Jawab Rasulullah S.A.W. "Ibunya."



Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.



Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).



Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.



Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan-Nya.



Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.



Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.



Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.





Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 lelaki yang jahat.

2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baikdaripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.





Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (ASI) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap tetes susu yang diberikannya.

Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah didalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.



Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.



Daripada Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.





Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.



Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.



Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).



Aisyah r.a. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W., siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ? Jawab baginda,"Suaminya."



"Siapa pula berhak terhadap lelaki ?" Jawab Rasulullah S.A.W. "Ibunya."



Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.



Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).



Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.



Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan-Nya.



Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.



Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.



Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.





Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 lelaki yang jahat.

2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baikdaripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.





Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (ASI) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap tetes susu yang diberikannya.

Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah didalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.



Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.



Kok endingnya jadi suami-suami gini, hoho, buka saya.: )

the Last dari Fatimah binti Muhammad, mengatakan, “Yang baik bagi wanita adalah mereka tidak memandang laki-laki, dan laki – laki tidak memandang mereka.”

Girls. Saatnya berevolusi, : )

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fitrah Based Education

Gajah Abrahah

Watch