Tugas NHW 1 IIP batch 2
Tugas NHW 1 IIP batch 2
Assalamualaykum bunda-bunda sholihah yang semoga senantiasa
mendapat keberkahan Allah SWT. , Alhamdulillah Allah masih kasih pa kita
kesehatan dan rezeki (baik waktu, kesehatan, dana maupun hal material dan non
material lainnya) sehingga kemarin kita bisa menyimak materi perdana dalam
kuliah IIP, setelah ada kuliah kini tiba saatnya kerjakan tugas dan
kumpulkaaaaan yaaak, berasa zaman kuliah dulu, let’s we go back, kembali muda,
kembali ketak ketik ketuk keyoard bersiap susun skripsi, eh salah NHW, nice
home work yang nice and sweet, yuk cusss :D
Ada 4 soal dalam kuis, eh nice home work kita pagi tadi,
terkait satu jurusan ilmu yang akan ditekuni di universitas kehidupan ini, alas
an mrnrkuni ilmu tersebut, strategi menuntut ilmunya dan adab menuntut ilmu
tersebut. Okey, let’s we start one by one.
Tentang jurusan ilmu yang ingin saya tekuni ke depan sebenarnya
ada banyak, mulai dari parenting, bisnis, religi, kepenulisan dan sebagainya. Cabang-cabang
itupun mempunyai alas an tesendiri kenapa harus saya pelajari, nah sebagai
manusia yang kemaruk ilmu pengenya saya kuasai semua, saat ini juga, secara
langsung, but kita juga harus logis dan realistis. Karena saya harus memanage
mana yang utama dan mendesak untuk dipelajari saat ini, maka harus ada yang
harus saya tunda sementara untuk mendapatkan hasil terbaik saat ini, kalo dalam
istilah ekonomi sebut saja trade off dan opportunity cost. Setelah saya
menyusun prioritas dengan berbagai pertimbangan, maka terpilihlah satu jurusan
utama yang akan saya tekuni ke depan, paling tidak kalaupun saya kalah starting
poin semoga kedepannya saya bisa berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan
saya ini. Dan hasilnya setelah semua diurutkan tadi yang menduduki nominasi
pertama adalah eng ing eng, parenting science.
Kenapa eh kenapa ilmu parenting yang saya utamakan, bukan
ilmu bisnis, agama, kepenulisan dan lainnya? Mari simak jawabannya, jadi
begini. Ilmu parenting sangat saya
perlukan saat ini, karena saya sebagai ibu rumah tangga (newbie) dengan 2
balita yang hidup di masa modern, digital dan penuh dengan tantangan pengasuhan
anak yang butuh kepiawaian dan kejelian membaca zaman sehingga bisa menuntun,
membimbing, membersamai , mengawasi dan
mengevaluasi setiap apa yang saya lakukan dan dampaknya terhadap anak-anak. Mohon maaf bagi yang tidak sepakat bahwa anak
adalah investasi, no debate please, bagi saya anak selain anugrah dari Allah
juga sebagai investasi, ladang amal kita, dimana saya menaruh harapan dan
impian saya pada anak-anak saya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Sebelum
saya menikah, saya belum begitu tertarik dengan buku-buku, ilmu-ilmu ke-anak-an,
bahkan melewati jaman nggalau akhir masa kampus ketika temen pada mbahas nikah
yang di benak saya nikah ya sekedar asyik-asyiknya saja, sebatas suami istri,
belum sampai e tahapan kalau puny anak gimana ya, mau diapakan, dididik seperti
apa, diwarnai warna apa dan sebagainya. Begitu punya anak pun awal-awalan masih
banyak uji cobanya, baca buku ini dipraktekin, denger nasehat ini langsung diterapin,
begitu seterusnya (mungkin sampai sekarang saya masih mencari formula yang
tepat pengasuhan anak ). Nah belakang saya mulai tersadar, betapa ilmu saya ini
masih dangkal, semakin say abaca buku parenting, semakin saya tertampar semakin
saya ikut grup emak-emak semakin saya ternganga, o giniii ya, ada ya penyakit begini, sitilah apalagi ini dan
seterusnya. Saya menjadi belajar dan terus belajar, bersama suami kami mencoba
dan menggali apa yang terbaik untuk anak-anak kami, dan dari anak kami semakin
tahu, semakin belajar, semakin mengerti, jadi orangtua itu banyak yang harus
dipelajari, ngajarin anak tentang baca tulis Al Quran kalo tajwidnya sendiri
masih belepotan ya sekalian saya belajar, pernah saya mendaftar di kelas
tahfidz dulu waktu itu ditanyain sama ustadznya anaknya berapa usia berapa, dan
ketika saya bilang anak 2 usia 2 dan 1 tahun langsung ditolak karena
khawatirnya ustadznya saya tidak akan bisa focus, sejak saat itu saya coba
sendiri di rumah dan ternayat benar saya susah focus menghafal sesuai target
rumah tahfidz (ini mah azzamnya kurang kkuat ^^v), trus juga ngajarin anak
tentang adab dan hormat ke orang tua kita juga akan terkena dampaknya, karena
ya anak adalah orang fotokopi yang paling handal dan hasilnya sangat
menakjubkan, slentingan sedikit saja langsung nyantol di kepala anak, jadi dari
ilmu ini saya akan terus belajar dan berproses, termasuk ilmu –ilmu yang lain di atas akan ikut saya
pelajari secara tidak sengaja ketika saya belajar bersama anak-anak.
insyaAllah.
Strategi menuntut ilmu parenting yang akan saya jalani saat ini adalah dengan
rajin baca buku parenting, siroh (sebagai bahan berkisah dengan anak), memberi
keteladanan yang baik dalam segala hal, ikut seminar –seminar parenting dan latihan sabar sama anak. J
Perubahan sikap yang perlu saya perbaiki dalam proses
mencari ilmu sesuai materi adab kemarin terlebih pada diri saya sendiri yaitu
membuat catatan dan atau mendokumentasikan ilmu tersebut karena saya termasuk
type orang yang malas mencatat materi
banyak-banyak (labih seneng kalau nulis isi hati ^^v) dan kemudian membacanya
berulang-ulang, saya lebih senang menulis poin utama untuk dilihat sesekali
saja. Dengan NHW ini membantu saya untuk
menulis kembali apa yang telah saya pelajari dari materi kemarin agar tidak menguap begitu saja.
Komentar
Posting Komentar